Selama hidupnya Nabi Muhammad S.A.W menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah yang berumur 40 tahun, yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat. Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia, sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.
Sepeninggal Khadijah, Khawla binti Hakim menyarankan kepadanya untuk menikahi Saudah binti Zam'ah (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar). Atas perintah Allah, Nabi Muhammad S.A.W menikahi keduanya. Kemudian Muhammad tercatat menikahi beberapa orang wanita lagi hingga jumlah seluruhnya sekitar 11 orang, sembilan di antaranya masih hidup sepeninggal Nabi Muhammad S.A.W.
Beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad melakukan pernikahan lagi, dan alasan-alasan yang ada empat tersebut adalah:
- Membantu janda-janda dari para Sahabat yang gugur di medan perang.
- Menciptakan ikatan kekeluargaan antara beliau dan para Sahabat.
– Usman dan Ali menikahi anak-anak perempuan Muhammad.
– Kedua hal tadi membuat Muhammad memiliki ikatan keluarga dengan keempat Khalifah pertama.
- Menyebarkan ajarannya dengan cara menyatukan berbagai klan yang berbeda lewat pernikahan.
- Meningkatkan kredibilitas tentang kehiduban pribadi berumah tangganya. Jika istrinya hanya satu, ditakutkan akan menjadi beban besar bagi istri tersebut dan beliau takut istrinya akan didiskreditkan oleh orang lain. Dengan adanya istri lain, sumber pengetahuan akan lebih banyak, dan pendiskreditan menjadi lebih sulit.
Berikut ini Nama-Nama Isteri Rasulullah: