Nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, manusia, tempat, produk (misalnya merek produk) dan bahkan gagasan atau konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik mapun yang diberikan.
Nama manusia umumnya terbagi kepada nama depan dan nama keluarga (marga), contohnya Yafi Alifuddin, di mana Yafi adalah nama depan sedangkan Alifuddin adalah marganya. Maskipun begitu, ada pula budaya-budaya yang tidak mengenal konsep tersebut. Ada pula nama panggilan yang merupakan nama khusus yang digunakan dalam bersosialisasi.
Nama anak dalam Islam
Nama adalah sebuah doa, nama adalah sebuah pengharapan dan nama adalah sebuah identitas yang bisa menggambarkan sifat, karakter dan perilaku dari si empunya nama. Namun, orangtua harus selalu memohon, meminta dan berdoa kepada Rabbul ‘Izza Allah swt., agar si anak dapat merealisasikan atau memanifestasikan doa atau nama yang diberikan oleh orangtuanya. Bahkan Nabi saw. menganjurkan dan memerintahkan umatnya, supaya memberikan nama anaknya dengan nama-nama yang baik dan mulia. Lebih utama lagi diambil dari nama-nama beliau, al-Qur’an dan nama-nama Asmaul Husna. Allahu A’lamu bi Muradihi…
عن أبي الدرداء قال: قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: إنكم تُدعون يوم القيامة بأسمائكم وأسماء آبائكم فأحسنوا أسماءكم
Dari Abu Darda’, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” (HR. Abu Dawud, Ad-Darimi dan Baihaqi)
Para calon orang tua yang peduli tidak hanya berusaha memilih nama yang indah bagi anaknya, tapi juga nama yang memiliki arti yang baik dan memberikan dampak atau sugesti kebaikan bagi anak. Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam buku Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam menyebutkan beberapa hal penting tentang pemberian nama kepada anak.
Menurut beliau kita para orangtua hendaknya:
1. Memberikan nama segera setelah bayi dilahirkan. Lamanya berkisar antara sehari hingga tujuh hari setelah dilahirkan. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda, “Tadi malam telah lahir seorang anakku. Kemudian aku menamakannya dengan nama Abu Ibrahim.” (Muslim).
Dari Ashhabus-Sunan dari Samirah, Rasulullah saw. bersabda, “Setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya. Disembelihkan (binatang) baginya pada hari ketujuh (dari hari kelahiran)nya, diberi nama, dan dicukur kepalanya pada hari itu.”
2. Memperhatikan petunjuk pemberian nama, dengan mengatahui nama-nama yang disukai dan dibenci. Ada pun nama-nama yang dianjurkan Rasulullah saw. adalah:
Nama manusia umumnya terbagi kepada nama depan dan nama keluarga (marga), contohnya Yafi Alifuddin, di mana Yafi adalah nama depan sedangkan Alifuddin adalah marganya. Maskipun begitu, ada pula budaya-budaya yang tidak mengenal konsep tersebut. Ada pula nama panggilan yang merupakan nama khusus yang digunakan dalam bersosialisasi.
Nama anak dalam Islam
Nama adalah sebuah doa, nama adalah sebuah pengharapan dan nama adalah sebuah identitas yang bisa menggambarkan sifat, karakter dan perilaku dari si empunya nama. Namun, orangtua harus selalu memohon, meminta dan berdoa kepada Rabbul ‘Izza Allah swt., agar si anak dapat merealisasikan atau memanifestasikan doa atau nama yang diberikan oleh orangtuanya. Bahkan Nabi saw. menganjurkan dan memerintahkan umatnya, supaya memberikan nama anaknya dengan nama-nama yang baik dan mulia. Lebih utama lagi diambil dari nama-nama beliau, al-Qur’an dan nama-nama Asmaul Husna. Allahu A’lamu bi Muradihi…
عن أبي الدرداء قال: قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: إنكم تُدعون يوم القيامة بأسمائكم وأسماء آبائكم فأحسنوا أسماءكم
Dari Abu Darda’, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” (HR. Abu Dawud, Ad-Darimi dan Baihaqi)
Para calon orang tua yang peduli tidak hanya berusaha memilih nama yang indah bagi anaknya, tapi juga nama yang memiliki arti yang baik dan memberikan dampak atau sugesti kebaikan bagi anak. Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam buku Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam menyebutkan beberapa hal penting tentang pemberian nama kepada anak.
Menurut beliau kita para orangtua hendaknya:
1. Memberikan nama segera setelah bayi dilahirkan. Lamanya berkisar antara sehari hingga tujuh hari setelah dilahirkan. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda, “Tadi malam telah lahir seorang anakku. Kemudian aku menamakannya dengan nama Abu Ibrahim.” (Muslim).
Dari Ashhabus-Sunan dari Samirah, Rasulullah saw. bersabda, “Setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya. Disembelihkan (binatang) baginya pada hari ketujuh (dari hari kelahiran)nya, diberi nama, dan dicukur kepalanya pada hari itu.”
2. Memperhatikan petunjuk pemberian nama, dengan mengatahui nama-nama yang disukai dan dibenci. Ada pun nama-nama yang dianjurkan Rasulullah saw. adalah:
- Nama-nama yang baik dan indah. Rasulullah saw. menganjurkan, “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu sekalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu sekalian dan nama-nam bapak-bapak kamu sekalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kamu sekalian.”
- Nama-nama yang paling disukai Allah yaitu Abdullah dan Abdurrahman.
- Nama-nama para nabi seperti Muhammad, Ibrahim, Yusuf, dan lain-lain.
- Nama-nama yang dapat mengotori kehormatan, menjadi bahan celaan atau cemoohan orang.
- Nama yang berasal dari kata-kata yang mengandung makna pesimis atau negatif.
- Nama-nama yang khusus bagi Allah swt. seperti Al-Ahad, Ash-Shamad, Al-Khaliq, dan lain-lain.